Title : Last words
ScripeWriter : Kang Hyuna
Length: oneshoot
Genre : Sad,Romance(?)
Cast: Kim Jong in(exo)
Hyuna(Oc)
Kang Minhyuk(Cn Blue)
DO KyungSoo(exo)
Rating : PG 15
Note : Ini murni karyaku, meskipun ide sediki
sedikit terinpirasi dari berbagai karya orang lain. Author hanya meminjam nama
dan karakter cast diatas! Mereka resmi milik orang tua mereka. Tolong dimaklumi
kalau judul dan cerita tidak cocok, masih pemula.
Summary : “Setiap pertemuan pasti ada
perpisahan. Aku harap kau tidk menyesal pernah bertemu denganku, walaupun
singkat. Dan tidak menyesal dengan perpisahan yang pasti akan terjadi”
**
Derap
langkah kaki itu tidak mengusik hyuna yang sedang asik memandangi pemandangan
Namsan Tower yang terlihat cukup jelas dari aprtemen yang dia tinggali. Padahal waktu sudah menunjukan hampir tengah
malam, aneh bukan. Hyuna tidak biasanya seperti ini. Derap langkah langkah kaki
itu kini sedikit mengusik indera pendengarnya, suara yang awalnya derap langkah
kini berganti dengan suara kenop pintu yang ingin dibuka.
Namja Tan
berperawakan jangkung perlahan menghampiri hyuna yang notabene adalah
kekasihnya, memeluk pinggul kekasihnya itu lembut.
“Apa yang
kau lakukan eoh? Tidak biasanya kamu belum tidur?” bisik namja itu lembut.
Hyuna menoleh, mengamati wajah kekasihnya yang sangat tampan itu. Wajah yang
sudah dia cap dengan wajah yang tidak akan pernah bosan dia pandangi.
“Aku tidak
mengantuk Oppa, aku tidak bisa tidur” ucapnya manja dan merapatkan dirinya
dalam pelukan kekasihnya itu. Namja Tan itu yang diketahui bernama Jong In
menghela nafas sebentar, lalu mengusap pelan puncuk kepala hyuna.
“Wae?
Tidurlah Oppa akan menemanimu tidur. Bukankah angin malam tidak bagus untuk
kesehatanmu? Oppa tutup jendelanya ne?”
“Andwae
Oppa. Biar saja jendelanya terbuka, aku malas untuk bangun dari tempat ini..
YA! Oppa turunkan akuu” tanpa sepengtahuan hyuna, Jong In sudah menggendong
tubuh mungil itu untuk dia ajak tidur. Jong In sedikit bingung dengah tingkah
kekasihnya saat ini, pertama tidak biasanya hyuna membiarkan jendela kamarnya
terbuka tengah malam seperti ini. Kedua angina malam itu tidak bagus untuk
kesehatan hyuna. Hyuna mempoutkan bibirnya karna Jong In dengan seenaknya saja menggendongnya
yang masih belum puas memandang pemandangannya itu, Jong In gemas melihat
tongkah hyuna seperti ini diciumnya singkat bibir mungil yeoja manis itu ,
membuatnya sedikit membelalakan mata dan rona merah mulai muncul diwajahnya.
Jong In berniat untuk menutup jendela kamar hyuna tapi dengan segera lengannya
ditahan oleh hyuna.
“Oppa jebal,
biarkan mala mini saja jendela itu terbuka yaa??” rengek hyuna, yang mau tak
mau membuat Jong In menuruti permintaan kekasihnya itu. Hening sempat mereka
rasakan sejenak, sampai Jong In mengeluarkan suaranya.
“Hyuniie,
tidurlah ini sudah larut sayang”
“Ahh, Shireo
Oppa. Aku takut untuk memejamkan mata” Jong In mengerutkan keningnya mendengar
ucapan hyuna tadi.
“Wae? Apa
yang kamu takutkan sayang?” Tanya Jong In lembut sambil mengelus telapak tangan
hyuna.
“Ahh, Aniyo
aku hanya takut tidak bisa membuka mataku kembali heheheh..” belum sempat Jong
In mengatakan sesuatu, hyuna dengan cepat melanjutkan kalimat.
“Ahh, Oppa
setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan? Seandainya saja kita berpisah apa
yang akan Oppa lakukan?” pertanyaan itu meluncur mulus dari mulut kecil hyuna,
yang membuat Jong In menghentikan kegiatannya.
“Mwo? Apa
yang kamu maksud hyuniie? Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi eoh?” ujar Jong
In sedikit kesal.
“Aniyo Oppa!
Aku masih mencintaimu! Sangat mencintaimu kan aku bilang hanya seandainya saja”
“Hm,
Entahlah Oppa tidak tahu” Jong In berucap malas
“Oppaa,
serius ih. Aku berharap kalau perpisahan itu benar terjadi, Oppa tidak menyesal
pernah mengenalku. Karna aku tidak pernah menyesal pernah bertemu denganmu Jong
In Oppa ah, bahkan mencintaimu . Dan Oppa harus menemukan kebahagian Oppa yang
baru ne? Jeongmal Saranghamnida Kim Jong In” Jong In sedikit tersentak dengan
ucapanya hyuna dan tindakannya yang tiba tiba menciumnya dan memeluknya erat,
sangat erat. Tidak biasanya hyuna menciumnya terlebih dahulu, biasanya dialah
yang terlebih dahulu mencium kekasihnya itu. Jong In melepas pelukannya
mengelus puncak kepala kekasihnya itu lembut, dan mendaratkan kecupan manis
dipuncuk kepalanya.
“Nado, Aku
juga sangat mencintaimu sayang. Sudah omonganmu semakin melantur saja, cepat
tidur Oppa akan menemanimu sampai kamu tertidur” ujar Jong in, kemudian
mengenggam tangan hyuna erat.
“Kan aku
sudah bilang aku takut oppa”
“Tidak ada
yang perlu kamu takutkan. Baiklah Oppa akan menemanimu tidur dengan seperti ini
saja” Jong In merangkak naik kekasur hyuna, menyusup kedalam selimut dan
memeluk kekasihnya lembut.
“Tapi, kalau
aku tidak bangun?” Tanya hyuna yang merasa sangat nyaman dengan perilaku
kekasihnya.
“Oppa akan
membangunkanmu” Jawab Jong In mempererat pelukannya, dan membuat hyuna semakin
menenggelamkan diri dalam dekapan Jong In dan tanpa sadar mereka sudah
tertidur.
**
Jong In
merasa ada sinar yang memasaksa masuk kedalam retina matanya yang membuat harus
meninggalkan alam mimpi yang tengah dirasakannya. Jong In tersenyum memandang
wajah kekasihnya yang menurutnya semakin manis jika dia masih terlelap, namun
ada sedikit perasaan yang tidak mau Jong In akui melihat wajah kekasihnya yang
sedikit pucat. Jong In bangun perlahan tidak ingin mengusik ketentraman
kekasihnya yang mungkin masih terlelap di alam mimpi. Dan bergegas membersihkan
diri.
‘BLAM’
Pintu kamar
mandi tertutup, tanpa Jong In sadari butiran butiran bening yang entah sejak
kapan menggenang di matanya jatuh bebas tanpa dia perintah. Jong In menghapus
kasar butiran butiran bening itu, dan menepis pemikiran yang sejak tadi
mengganggunya. Jong In sudah selesai membersihkan dirinya, diliriknya hyuna yang
masih terbaring di ranjangnya dengan senyuman yang masih menghiasi wajah
cantiknya.
“Hyuniie-ah,
ireona sayang ini sudah pagi. Apa kamu tidak lapar? Ah oppa masakan sesuatu
untukmu ne? Berjanjilah kamu sudah bangun setelah oppa selesai memasak” Jong In
mengecup lembut kening gadisnya dan bergegas menuju dapur.
Sementara di
lain tempat seorang namja melajukan moblinya dengan kecepatan diatas rata rata.
Dia merasa sesuatu yang buruk menimpa adiknya, setelah membaca pesan singkat
yang dikirimkannya semalam
‘From:
Ma yeppeo dongsaeng
Oppa, bisakah oppa ke
apartemenku dan Jong In oppa besok pagi? Tolong jaga Jong In oppa ne? Hyuna mau
bobo dan bermimpi indah malam ini Annyeong Minhyuk oppa ^^’
Minhyuk
berlari tidak peduli tatapan orang orang yang melihatnya aneh, ditekannya
tombol lift dengan sangat tidak sabaran. Sesampainya di apartemen hyuna Minhyuk
langsung membuka pintu apartemen adiknya tanpa izin Jong In karna dia memang
sudah mengetahu passwordnya.
“Jong
In-ah!! Ya Kim Jong In!!!” teriaknya dengan napas yang sedikit terengah-ngah.
Jong In yang menyadari ada orang lain diapartemennya meninggalkan sarapan yang
sedang disantapnya disamping ranjang hyuna
“Hyuniie,
Oppa kedepan dulu ya? Cepatlah bangun dan habiskan sarapanmu ne? Oppa tidak
akan lama janji” dan Jong In bergegas menuju sumber suara. Tanpa dia sadari
hyuna memperhatikannya dengan tatapan nanar
‘oppa,
kumohon terimalah aku sudah tidak ada’ ujarnya lirih dan tidak akan mungkin
didengar Jong In.
“Ah! Minhyuk
hyung, oh kyungsoo hyung sejak kapan disini? Kenapa tidak memberitahuku kalau
hyung ingin datang baru saja aku..”
“Jong In-a
dimana adikku?” Minhyuk memotong ucapan Jong In yang belum sepenuhnya selesai.
“Hyuniie?
Dia masih tidur dikamar hyung. Mungkin dia terlalu lelah jangan ganggu dia ya
hyung!” Minhyuk terperangah denga ucapan kekasih adiknya itu. Tanpa
mempedulikan ucapan Jong In, Minhyuk langsung menuju kamar adiknya tapi dengan
cepat ditahan oleh Jong In.
“Hyung!
Andwae sudah ku bilang hyuna sedang istirahat!!” teriaknya, nada bicaranya
sedikit aneh.
“Jong In-ah
Kumohon jangan seperti ini biarkan aku masuk” Minhyuk memohon dengan sangat,
dia tahu kondisi Jon In saat ini.
“SHIREO! Aku
bilang tidak yah tidak hyung! Ah! Kyungsoo hyung lepaskan aku!” ronta Jong In
yang lengannya ditahan oleh kyungsoo. Kesempatan itu langsung digunakan minhyuk
untuk masuk melihat keadaan adiknya, dan benar… Hyuna sudah ‘tak ada’ walaupun
senyum terlukis diwajahnya, tapi pucat dan dinginnya tubuh hyuna membuat
minhyuk tidak bisa menahan air mata yang sudah jatuh bebas dari pelupuk
matanya. Minhyuk mengeluarkan ponselnya dan menghubungi rumah sakit agar segera
menuju apartemen adiknya.
“Jong In-ah,
terimalah kenyataan hyuna sudah tidak..”
“ANIYO!
Hyuna masih hidup dia belum mati hyung! Hyuniie ireona bukankah aku berjanji
untuk membangunkanmu pagi ini? bangunlah sayang!!” Jong In mengguncang
guncangkan tubuh kaku hyuna tanpa bisa menahan air matanya yang sudah
membanjiri pipinya, lalu depeluknya jasad itu erat. Minhyuk dan kyungsoo
menatap nanar tindakan Jong In yang membuatnya sangat sedih.
“Hyung..
lihat! Hyuna belum mati hyunaku masih hidup! Dia membisikan Sesuatu kepadaku
tadi sungguh!” Minhyuk memeluk Jong In erat, sungguh dia tidak menyangka
kekasih adikknya akan sangat terpukul seperti ini,tidak lama kemudian dokter
datang untuk mengurus jasad hyuna. Jong In sempat berteriak saat tubuh kaku
hyuna dibawa oleh ambulans, dengan sigap kini giliran kyungsoo yang menenangkan
sahabatnya itu.
“Jong In-ah
dengarlah. Jangan bersikap seperti ini, kasihan hyuna. Kami juga sangat
terpukul sepertimu”
**
Beberapa
hari terakhir yang dilalui Jong In terasa sangat sangat lama. Tidak adanya
hyuna disisinya membuatnya sangat frustasi, Jong In sempat berfikir untuk
menghabisi nyawanya. Namun dia urungkan setelah menemukan sesuatu yang terselip
dibawah bantal hyuna.
‘ Dear Jong In Oppa
Jong in oppa, ah aniyo
kkamjong oppa annyeong^^ oppa mianhae mungkin saat oppa menemukan surat ini aku
sudah tidak ada. Aku tidak bermaksud jahat oppa meninggalkanmu duluan. Dan mian
aku juga menyembunyikan ini darimu, aku menderita kanker otak stadium akhir.
Aku tidak ingin oppa terlalu mengkhawatirkan aku, dokter bilang umurku tidak
akan bisa bertahan lama. Aku sangat sedih oppa, tapi setiap aku melihat
senyumanmu, itu seperti semangat untukku untuk tetap hidup. Aku sedikit
menyesal karna pertemuan kita yang tidak terlalu lama, tapi oppa aku sangat
sangat mencintaimu! Sungguh! Oppa ingat ucapanku malam terakhir kita bersama?
Setiap pertemuan pasti aka nada perpisaha. Aku berharap perpisahan ini tidak
membuat oppa menyesal pernah mengenalku. Dan akan aku ulangin karena aku juga
tidak menyesal pernah mengenal seorang ‘Kim Jong In’ dalam hidupku yang membuat
hidupku sangat berwarna ditengah warna abu abu yang hanya menyelimuti hatiku. Ohya
oppa, jangan terus berlarut karna kepergianku ne? Carilah kebahagian oppa yang
lain bersama orang yang lebih baik dariku. Aku sangat menyayangimu oppa :3
Dari kekasihmu yang manis dan sangat mencintaimu
-Hyuna-
FIN-
Ahh
bagaimana ffnya ini? anehkah? Atau tidak nyambung pada akhirnya??? Niatnya mau
bikin drabble malah jadi kepanjangan-.-“ Typo bertebaran? Huwaa mian masih penulis awam
ditambah ide ini muncul diasaat insomiaku kumat T.T komen dan saran kalian
sangat membantu diriku untuk mengitropeksi karya karyaku yang lain! Gomawo
Jeongmal!! Annyeong ^^
No comments:
Post a Comment